Pada
artikel sebelum saya telah membahas materi tentang presentasi video.Untuk post
kali ini akan membahas presentasi video untuk branding dan marketing.Untuk
dapat menciptakan presentasi video yang berkualitas, ada tahapan yang harus
dilalui mulai dari praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi.Presentasi video
yang berkualitas harus mampu mengakomodasi semua informasi yang
akan sisampikan terutama mengeai produk yang akan dipasarkan.Untuk itu, sebelum membuat presentasi video, terlebih dahulu pelajari materi mengenai suatu produk. Pengetahuan tentang produk yang akan dipasarkan merupakan kunci utama apakah informasi pada presentasi video valid atau tidak. Dengan mempelajari materi berikut, semoga kalian akan mengetahui tahapan-tahapan presenatasi video untuk branding dan marketing.
akan sisampikan terutama mengeai produk yang akan dipasarkan.Untuk itu, sebelum membuat presentasi video, terlebih dahulu pelajari materi mengenai suatu produk. Pengetahuan tentang produk yang akan dipasarkan merupakan kunci utama apakah informasi pada presentasi video valid atau tidak. Dengan mempelajari materi berikut, semoga kalian akan mengetahui tahapan-tahapan presenatasi video untuk branding dan marketing.
A.Tahap Praproduksi
Presentasi Video untuk Branding dan Marketing
Praproduksi merupakan perencanaan
dalam pembuatan video, atau dapat dikatakan tahapan praproduksi adalah
persiapan sebelum memulai proses produksi. Berikut memjelaskan langkah-langkah
dalam tahapan praproduksi meliputi:
1. Ide atau Gagasan
Ide merupakan sesuatu yang sangat penting dalam mendukung kehidupan
manusia. Maka dari itu, untuk membuat sebuah video presentasi harus dimulai
dengan menciptakan ide atau gagasan. Karena ide merupakan pondasi atau landasan
utama dalam keseluruhan proses pembuatan video. Hal yang perlu diperhatikan
adalah sasaran pembuatan video tersebut dan untuk apa video presentasi
tersebut. Jangan sampai sasaran dan tujuan video tersebut sasaran yang dituju
salah.
2.
Sinopsis
Berdasarkan ide maka terciptalah
siniopsis. Sinopsis ialah rangkaian peristiwa yang dikisahkan dalam bentuk
cerita yang disimpulkan dalam bentuk uraian yang singkat dan jelas. Sinopsis
dapat juga diartikan bagaimana alur cerita video yang dijelaskan dalam bentuk
teks.
3.
Naskah
Naskah berisi cerita atau skenario sebuah video. Skenario itu harus
memenuhi persayaratan teknis yang layak. Sebagai alat bantu, skenario itu tetap
memiliki aturan-aturan dalam menyajikan hal-hal teknis seperti penyajian plot,
deskripsi visual(sekalipun terbatas), pemilihan kata dan sebagainya.
4.
Pencahayaan sederhana
Pada pencahayaan dibuat sederhana mungkin selama pengambilan video
berlangsung. Saat pengambilan video, disarankan terdapat tiga sumber cahaya,
subjeck harus mengahadap sumber cahaya terutama, dan sumber cahaya yang lain
berada disebelah kanan dan kiri.
B.Tahapan Praduksi Presentasi Video untuk Branding dan Marketing
Memahamin perlengkapan dan bahan yang digunakan dalam
memproduksi presentasi video. Alat dan bahan yang di gunakan dapat
bermacam-macam seperti kamera, handycam, dan alat perekam lainnya. Segala
sesuatu pada tahap produksi harus diperhatikan supaya produksi presentasi video
dapat berjalan dengan baik.
Supaya objek yang diambil tidak mononton dari sudut
pengambilannya, maka teknik pengambilan objeknya perlu diperhatikan. Adapun
teknik pengambilan video menurut Saputra yang meliputi:
a. Angle,
perekaman objek dapat dilakukan dengan memperhatikan angle atau sudut pengambilan
gambar meliputi Duth Angle, Worm Angle, Crazy Angle, Change Focus, Cirlce, Side
Shot, Extreme Top Shot, High Angle, Eye Level, Low Angle.
b. Cara pengambilan, pengambilan gambar dapat dilakaukan dengan cara :
1. Bird Eye View, ketinggian
kamera terletak di atas ketinggian objeck, hasilnya melengkung.
2. High Angle, sudut
pengambilan dari atas objek sehingga objek terlihat kecil.
3. Low Angle, sudut pengabilan
dari bawah objek, sehingga objek terlihat besar.
4. Eye Level, sudut pengambilan
gambar sejajar dengan objek, hasilnya menagkap pandangan seseorang.
5. Frog Eye, merupakan teknik
pengamnilan sudut gambar dimana letak ketinggian kamera berada kurang lebih di
bawah pula.
c. Ukuran Gambar, ukuran gambar biasanya diambil berdasarkan tujuan,emosi, dan keadaan
objek. Adapun ukuran gambar dalam pengambilan gambar adalah:
1. Extreme Long Shot(ELS),
teknik ini diambil apabila letak objek sangat jauh, panjang, luas dan lebar.
2. Very Long Shot (VLS),
digunakan objek objek yang ukuranya panjang, luas dan jauh, akan tetapi lebih
kecil dibanding extreme long shot.
3. Long Shot(LS), digunakan
untuk mengambil objek yang utuh dalam adgenda.
4. Medium Long Shot(MLS), yaitu
pengambilan objek dari jarak yang wajar.
5. Medium Close Up (MCU), shot
ini digunakan untuk menapilkan dari dada ke atas.
6. Medium shot(MS), shot ini digunakan untuk memperlihatkan
subjek separuh badan (pingang ke atas).
7. Close Up (CU), Jenis shot
ini diambil dari leher ke atas hingga kepala.
8. Big Close Up(BCU), shot ini
lebih tajam dibandingkan dengan close up.
9. Extreme Close Up(ECU),
digunakan untuk menfokuskan pada satu objek sekaligus memperlihatakn bagian
yang diperbesar dari sebuah objek.
d. Gerakan Kamera
Adapun macam-macam gerakan
kamera adalah
1.Zoom In atau Zoom Out, gerakan lensa mendekati atau menjauhi objeck.
2.Panning,gerakan kamera secara horizontal.
3.Tilting, gerakan kamera secara vertikal.
4.Dolly, letakan kamera diatas tripod.
Dolly in kamera bergerak maju, dan Dolly out kamera bergerak mundur.
5.Follow, gerakan kamera mengikuti objek.
6.Create Shot, gerakan kamera yang berada di roda crane.
7.Fading, pergantian gambar secara perlahan.
8.Franing, objek terdapat di franing shot, franing in jika memasuki bingkai, dan
franing out jika keluar bingkai.
C.Tahap Pascaproduksi Video untuk Branding dan Marketing
Tahap terakhir dalam produksi video yaitu pascaproduksi.
Pada tahanpan ini semua video diolah untuk dimatangkandari segi suara,
tampilan, dan lainnya untuk menghasilkan video yang berkualitas. Pada tahapan
pascaproduksi merupakan tahapan akhir dari produksi video.Videovideo yang telah
diambil kemudian diolah atau diedit. Dengan mengedit video tersebut, video yang
dihasilkan akan lebih maksimal.
1.Fungsi Editting Video
Editting video ialah usaha menciptaka kontinuitas gambar
yang baik, wajar dan logis sehingga dapat dinikmati oleh penonton. Editting
video berkaitan dengan animasi, title, sound, dan lainnya. Ada banyak aplikasi
yang dapat digunakan untuk mengola video ini, misalnya windows movie maker,
ulead video studio, lightworks, Ezvid, Windows live, avidemux, dan sebagainya.
2.Fungsi Sound
Fungsi sound
berperan dalam memberikan efek suara dalam video, misalnya sound effect.
Dengan adanya sound ini film akan lebih memiliki daya tarik tersendiri dalam
memberikan informasi.
3.Fungsi Image Editing
Fungsi image editing merupakan elemen grafis untuk
memberikan efek gambar yang lebih manarik, biasanya image editng digunakan
dalam pembuatan judul dan ilustrasi.
4.Fungsi Animasi dan Visual Effect
Fungsi ini di dalam video berupa animasi dan visual
effect. Misalnya gerakan-gearakan dalam video dapat dimodifikasi, perpndahan
antara video satu dengan yang lain dapat diubah, fan lainnya.
5.Fungsi Distribusi
Distribusi merupakan tahapan akhir dari pembuatan video.
Video yang telah di hasilkan disimpandengan format tertentu dan dapat diproses
ke tahapan selanjutnya misalnya di buat VCD atau DVD, dan didistribusikan ke
target kominkasi.
Demikianlah untuk materi
selanjutnya akan saya lanjutkan pada kesempatan berikutnya dan jangan lupa
berikan keritik dan saran kalin untuk materi ini di kolom komentar bawah.
No comments:
Post a Comment